Lepas magrib aku turun kelantai satu ruko tempat ibuku menghabiskan
waktu seharian berjualan barang campuran. Biasanya kami bergantian tugas
jaga hingga jam dua belas.
“ Sekarang jualan begitu sepi “. Kata ibuku.
" Kondisi sekarang memang
seperti itu, ketika kepasar tadi pagi semua orang juga mengeluh "
Ada
yang berujar, “ Ini pasar atau tempat apa ?".
" Kenapa sepi sekali
pembeli “. Seorang penjual lainnya menyahut ,
“ Nanti kalau pulang mi
orang dari tanahsuci, biasanya rame kembali ”. Benarkah???
Bukankah itu
pertanyaan dan jawaban yang sama, di pasar yang sama pula satu tahun
yang lalu ? Aku seolah-olah mengalami De Javu soal menurunnya daya beli
masyarakat di pasar.
Ada apa dengan pasar? Apakah
pembeli telah kehilangat semangat untuk belanja kepasar ketika mini
market dan mall-mal yang tampak manis, jauh lebih menggoda? Ataukah
karna kondisi ekonomi sekarang memang semakin sulit ? lantas kenapa
Mall selalu tampak penuh hingga tempat parkir yang begitu besar tak
mampu lagi menampung semuanya.
Seingatku orang-orang
yang datang memenuhi pasar hampir sama banyaknya dengan hari kemarin,
dan kemarinyalagi. Lantas ada apa ? Pasar bukan seperti mall yang
dipenuhi iming-iming dan kepura-puraan. Pasar adalahrealitas hidup dan
setahuku hampir tak ada kepura-puraan disana. Biasanya dengan uang 20
puluh ribu kita akan membawa pulang sayur, beberapa potong ikan danbumbu
untuk dimasak, lantas adakah kita kepasar hanya sekedar melihat-lihat
ikan dan teman-temannya lalu pulang? Atau adakah kita tak lagi butuh
makan? Apakah sekarang kita hanya perlu melihat-lihat saja bahan makanan
yang akan kita makan lalu merasa puas, seperti kebiasaan kita
melihat-lihat barang di mall? Kita bisa saja berpura-pura belanja di
mall walau hanya bermodal baju bagus dan sedikit uang, atau untuk
membeli sebuah sikat gigi kita bisa seharian mengitari mall hanya
menghabiskan uang 5000 perak . Tapi pasar? Adakah fungsi pasarpun akan
berubah, menjadi tempat yang hanya sekedar dikunjungi tanpa membeli
apa-apa?
Semoga kejadian diatas hanya sekedar mimpi
buruk dari perjalanan pasar yang panjang. Semoga malam ini toko kita
ramai oleh pembeli ibu. Agar esok kita kembali meramaikan pasar. Membeli
kebutuhan harian kita, atau sekedar membeli jajanan pasar untuk teman
minum teh dipagi hari.
No comments:
Post a Comment
Mohon saran atau apresiasinya :)