Monday, July 14, 2014

Pasar



Lepas magrib aku turun kelantai satu ruko tempat ibuku menghabiskan waktu seharian berjualan barang campuran. Biasanya kami bergantian tugas jaga hingga jam dua belas. 
“ Sekarang jualan begitu sepi “. Kata ibuku.
" Kemarin dan kemarinnya lagi juga sepi "
" Kondisi sekarang memang seperti  itu, ketika kepasar tadi pagi semua orang juga mengeluh "
 Ada yang berujar, “ Ini pasar atau tempat apa ?".
" Kenapa sepi sekali pembeli “. Seorang penjual lainnya menyahut , 
“ Nanti kalau pulang mi orang dari tanahsuci, biasanya rame kembali ”. Benarkah???
Bukankah itu pertanyaan dan jawaban yang sama, di pasar yang sama pula satu tahun yang lalu ? Aku seolah-olah mengalami De Javu  soal menurunnya daya beli masyarakat di pasar.

Ada apa dengan pasar? Apakah pembeli  telah kehilangat semangat untuk belanja kepasar ketika mini market dan mall-mal yang tampak manis, jauh lebih menggoda? Ataukah karna kondisi ekonomi sekarang  memang semakin  sulit ? lantas kenapa Mall selalu tampak penuh hingga tempat parkir yang begitu besar tak mampu lagi menampung semuanya.

Seingatku orang-orang  yang datang memenuhi pasar hampir sama banyaknya dengan hari kemarin, dan kemarinyalagi. Lantas ada apa ? Pasar bukan seperti mall yang dipenuhi  iming-iming dan kepura-puraan. Pasar adalahrealitas hidup dan setahuku hampir tak ada kepura-puraan disana. Biasanya dengan uang 20 puluh ribu kita akan membawa pulang sayur, beberapa potong ikan danbumbu  untuk dimasak, lantas adakah kita kepasar hanya sekedar melihat-lihat ikan dan teman-temannya lalu pulang? Atau adakah kita tak lagi butuh makan? Apakah sekarang kita hanya perlu melihat-lihat saja bahan makanan yang akan kita makan lalu merasa puas, seperti kebiasaan kita melihat-lihat barang di mall? Kita bisa saja berpura-pura belanja di mall walau hanya bermodal baju bagus dan sedikit uang, atau untuk membeli sebuah sikat gigi kita bisa seharian mengitari mall hanya menghabiskan uang  5000 perak . Tapi pasar? Adakah fungsi pasarpun akan berubah, menjadi tempat yang hanya sekedar dikunjungi tanpa membeli apa-apa?

Semoga kejadian diatas hanya sekedar mimpi buruk dari perjalanan pasar yang panjang. Semoga malam ini toko kita ramai oleh pembeli ibu. Agar esok kita kembali meramaikan pasar. Membeli kebutuhan harian kita, atau sekedar membeli  jajanan pasar untuk teman minum teh dipagi hari.



No comments:

Post a Comment

Mohon saran atau apresiasinya :)