Monday, August 22, 2016

Bulu



Percakapan dini hari ditempat tidur akibat keputusan MK berujung tentang betapa Allah sangat detil dan artistik mencipta bulu-bulu manusia. Aku tak ingat pasti kenapa percakapan kami dari ditolaknya seluruh gugatan Prabowo oleh MK bermuara ke soal bulu.

Thursday, August 18, 2016

Numpang



" Bu, boleh kami numpang duduk di sini? " Tanya seorang ibu padaku ketika hendak membayar belanjaan minuman dan beberapa potong kue di toko tadi pagi. " oh iya boleh, di sudut sana ada kursi tersedia, silahkan ibu gunakan." Ujarku sambil menunjuk beberapa buah kursi hijau yang selalu kami letakkan di sudut toko.

Tuesday, August 16, 2016

Aaaah Laki-laki Terlucu Itu



Semoga belum terlambat, semoga belum berangkat dan aku masih diperkenankan melihat kak Ridwan Efendi untuk yang terakhir kalinya Tuhan. Bisik hati kecilku berdoa dalam perjalanan naik motor JUPE merahku ke rumah duka.

Monday, August 15, 2016

Qurban



Kematian lampu di malam takbiran katanya sih Seluruh Dunia (bahasa hiperbolaku jika mati lampu bukan bersifat lokal atau satu tempat tertentu saja tapi sejauh mobil berjalan ). Semua orang marah, sebagian orang memaki dan sebagian lagi hendak menyerang kantor PLN terdekat, tak terkecuali aku dooong.

Saturday, August 13, 2016

Memanusiakan Manusia



Hampir satu bulan usahaku mencari asisten rumah tangga bagi sahabatku belum membuahkan hasil. Sahabatku saat ini benar-benar kewalahan, maklum anaknya yang berjumlah tiga orang umur lima, delapan dan sepuluh tahun masih butuh pengawasan dan bimbingan lebih. Belum lagi pekerjaan rumah yang tak habis-habis begitu menyita waktu dan tenaga.

Friday, August 12, 2016

Seputar Batok Kepala



Sungguh hari ini perburuanku hampa, ada ide tapi terasa tak menarik untuk diceritakan, kalaupun ku paksakan aku takut hasil perburuanku akan sama dengan nasib sinetron-sinetron yang kejar tayang. Kuantitas tetap terjaga tapi kualitas yah terserah yang nonton.

Thursday, August 11, 2016

Rina (4)



“ Kemarilah, aku tolong bersihkan rok mu dari lumpur, nanti nenekmu lihat dia pasti akan marah besar “. Rina menolongku melepas rok merah hati yang basah dan kotor oleh lumpur. “ Lantas aku pakai apa, masa hanya bercelana dalam? Kalau ada yang lihat bagaimana? “.

Sunday, August 7, 2016

Rina (3)


“Darni cepatlah nanti kita keduluan orang !!”, teriak Rina tanpa menoleh padaku yang sangat letih dan tertinggal jauh di belakangnya. Dalam hati aku sedikit kesal, katanya tadi tempat baru yang mengasyikkan itu sangat dekat. Buktinya matahari kini sudah tinggi, panansnya sampai terasa di puncak ubun-ubun tapi kami belum juga sampai di tempat yang dituju.

Rina (2)


Rina menjadi teman pertamaku di Sekolah Dasar Negeri Inpres Gunung Ekor Lubuk Padang Panjang Timur. Setiap hari kami berjalan kaki ke sekolah. Jarak antara rumahku dan sekolah sekitar 2 km. Pada masa itu kebanyakan anak-anak mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan SMP berjalan kaki ke sekolah.

Rina (1)


“Nanti pulang sekolah kita lewat sawah, aku punya tempat baru yang mengasyikkan“.
Mataku berbinar memandang gadis bermata bulat dengan senyum khasnya yang terkesan dipaksakan "Rina" teman dan sahabat masa kecilku di Padang Panjang Timur Sumatra Barat.