Monday, August 15, 2016

Qurban



Kematian lampu di malam takbiran katanya sih Seluruh Dunia (bahasa hiperbolaku jika mati lampu bukan bersifat lokal atau satu tempat tertentu saja tapi sejauh mobil berjalan ). Semua orang marah, sebagian orang memaki dan sebagian lagi hendak menyerang kantor PLN terdekat, tak terkecuali aku dooong.
Walaupun ketupatku telah terjerang dengan sukses. Tapi segala teman dan handai tolan pelengkap ketupat kan belum rampung. So kita wajib kecewa dooong...ihaaaaaaa

Tapi bukankah malam takbiran itu adalah malam yang sama dimana Nabi Ibrahim pun tengah dilematis menghadapi kematian anaknya esok. Dan bukankah malam takbiran kematian lampu saat itu bukan malam takbiran pertama kita lakukan? kita telah merayakannya sepanjang umur kita.
Lantas dimana sifat iklas dan makna dasar dari Qurban itu sendiri ? menghadapi kematian lampu beberapa jam saja kita begitu kecewa dan marah. Lantas bagaimana dengan mengiklaskan kematian anak ala Nabi Ibrahim dan Siti Hajar?

No comments:

Post a Comment

Mohon saran atau apresiasinya :)